Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Berita

Hadiri Pemancangan Tiang Alif di Desa Hatejawa, Bahrain: Simbol Penegakan Ajaran Islam

50
×

Hadiri Pemancangan Tiang Alif di Desa Hatejawa, Bahrain: Simbol Penegakan Ajaran Islam

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Halsel, Kawanmu.id – Masih di tokoh–kan masyarakat, Bahrain Kasuba pada tiga pekan terakhir pasca Idul Fitri 1445 H, tercatat sudah hampir separuh dari 30 Kecamatan di Halmahera Selatan disambangi.

Bahrain Kasuba saat ini disibukkan dengan pengambilan dan pendaftaran pada penjaringan sejumlah partai politik jelang pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah serentak pada 27 November mendatang.

Example 300x600

Mantan Bupati 2016-2021, mantapkan niatnya untuk merebut kembali harapan dan keinginan masyarakat Halmahera Selatan menuju kursi kepala daerah pada periode 2025-2030 nanti.

Didampingi fungsionaris Sahabat Bahrain Kasuba (BK), terhitung sudah empat kecamatan disambangi Bahrain, dengan memenuhi undangan masyarakat setempat, diantaranya Desa Gandasuli, Kecamatan Bacan Selatan dalam acara “Pajoge” yang menjadi adat budaya suku Buton.

Kemudian Desa Wayaua Kecamatan Bacan Timur Selatan, Desa Indomut Kecamatan Bacan, Desa Tapa Kecamatan Obi Timur dan yang terakhir Desa Hatejawa Kecamatan Kayoa Barat.

Kehadiran Bahrain Kasuba ke Desa Hatejawa tak lain menghadiri undangan masyarakat dalam rangka pemancangan tiang alif masjid Nurul Iman.

Dikesempatan itu, Bahrain mengatakan, pemancangan tiang alif merupakan sebuah proses acara yang sakral bagi umat Islam dan sebuah merupakan simbol dalam penegakan ajaran Islam serta sebagai satu kekuatan dari Allah SWT.

“Tiang alif merupakan sebuah simbol dalam penegakan ajaran Islam, tentu memiliki ritual keagamaan yang cukup memakan waktu dan Alhamdullilah atas izin Allah hari sudah bisa terpasang,” ujar Bahrain.

Sementara, itu Darno Soleman, mengaku sumber anggaran pembangunan masjid Nurul Iman saat ini melalui swadaya masyarakat namun, dengan keterbatasan ekonomi masyarakat Hatejawa maka pembangunan masjid juga sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah, maupun para dermawan yang mau menyumbangkan sedikit hartanya.

“Masjid ini pada tahun 2020 lalu, mendapat bantuan dari Dinas Perkim Maluku Utara melalui proyek tender dengan nilai kurang lebih Rp 1,2 miliar, namun masih belum selesai semuanya. Saat ini bisa dilihat kondisi masjid masih ditargetkan sekitar 70 persen,” ujar Ketua Panitia Masjid Nurul Iman, kepada wartawan di sela-sela kegiatan.

Dalam kesempatan yang sama usai pemancangan tiang alif, panitia melakukan sejumlah rangkaian lelang bingkisan dalam bentuk kue tradisional dan dari hasil pelelangan tersebut anggarannya di gunakan untuk pembangunan masjid Nurul Iman.

Pelelangan pun dimulai dari anggota DPRD Halsel terpilih, yakni Tamrin H, Hasyim dan Irawan Adam yang juga putra asli Desa Hatejawa serta putra Desa Loleojaya sebesar Rp 10 juta, kemudian 14 kepala desa yang terdiri Kades kecamatan Kayoa Barat, Kasiruta Barat, Mandioli Selatan dan Botang Lomang yang dipatok seharga Rp 1 juta untuk satu bingkisan kue di susul Bahrain Kasuba istri Nurlaila Muhammad sebesar Rp 15 juta ditambah bantuan berupa 100 sak semen, ditutup dengan tim Fungsionaris Sahabat BK dan sejumlah wartawan yang hadir masing-masing Rp 1 juta.

Usai pemancangan tiang alif masjid Nurul Iman Desa Hatejawa, Bahrain yang didampingi doktor Syahril Muhammad kemudian melakukan silaturahmi ke kediaman calon jamaah Haji di Desa Busua selanjutnya melakukan sholat Jumat di Desa Loleojaya Kecamatan Kasiruta Timur. (Ibax)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *